City Hall
Rasanya seperti sudah berabad-abad tidak menulis. Saat ini saya disibukkan dengan UTS, HSK dan skripsi. Sepertinya sehari 24 jam tidak cukup. Tapi walaupun tidak cukup, saya tetap menyempatkan diri untuk menonton serial Korea di Ochannel. Saya kepincut berat dengan sinetron City Hall. Semua orang tahu serial Korea punya daya tarik tersendiri. Saya sendiri mengagumi alur cerita dan karakter yang kuat dari film-film korea. Lalu apa yang membuat City Hall istimewa..?
Para pemain City Hall bisa dibilang tidak ada yang oke. Well, mungkin tokoh Soo In (kanan depan) lumayan manis (hehehe). Tapi tetap saja malas melihat wajah-wajah mereka yang asli Korea. Kalau bukan karena cece saya getol ngikutin ceritanya yang lucu, saya tidak mungkin ikut nimbrung. Lama kelamaan saya malah doyan dengan tokoh utama pria Joh Guk. Wajahnya sih tidak ganteng, tipikal wajah kolosal Korea gitu deh. Bodynya wow, tapi bukan itu yang membuat saya terbius. Saya selalu berpendapat ketika kita melihat aktor/aktris yang bertampang oke, lama kelamaan kita justru merasa mereka tidak segitu cakepnya alias biasa saja. Tapi kalau melihat aktor/aktris yang biasa saja, setelah mengikuti alur cerita dan karakternya, kok rasanya mereka jadi lebih berkarisma ya? Apakah ini semata-mata karena akting yang bagus? Sepertinya tidak juga.
But anyway, apa sih yang istimewa dari City Hall..? Bagi saya tema film inilah yang membuat saya terpesona. POLITIK. Of course tidak murni politik, ada banyak bumbu cinta khas Korea di sana sini. Tapi saya benar-benar terkagum-kagum dengan ide cerita, alur dan penokohan film itu. Sama seperti saya mengagumi Harry Potter karya JK Rowling. Terkesan umum tapi sangat orisinil, penuh intrik dan sulit ditebak kelanjutannya. Saya ingin sekali para pejabat DPR/MPR menonton film ini dan menerka-nerka kira-kira mereka paling mirip dengan tokoh yang mana. Saya yakin para tokoh di film itu sanggup mewakili setiap pribadi mereka.
Pesan dalam serial ini cukup banyak. Misalnya mendorong para pemuda untuk terjun langsung kalau mau membuat perubahan, jangan hanya menunggu pejabat yang di atas atau terus-menerus mengeluh. Ketika kita melakukan perubahan, seringkali lingkungan menentang kita, tapi dengan keyakinan maka alam semesta akan bersatu dan menjadi sesuai keinginan kita. Ketika segala sesuatunya berjalan terlalu lancar, curigalah, sebaliknya ketika segala sesuatu berjalan tidak lancar, bertahanlah. Mengenai impian dan cinta, kadang kita perlu menggunakan filosofi tarik tambang : mengulur sejenak untuk kemudian menarik lebih kencang. Jalan menuju keberhasilan tidak pernah mulus, namun pada akhirnya, segalanya menjadi milik kita jika kita jujur dan tekun berusaha melakukan perbaikan, sesuatu yang kelihatannya belum ada dalam pribadi para pemimpin bangsa ini.
Comments